Perkenalan
kita begitu singkat, kita bertemu dalam suatu komunitas yang sebelumnya tidak
pernah kita duga bahwa di situlah kita akan di pertemukan dan disatukan menjadi
sahabat.
Dari
mana awalnya, bagaimana memulainya dan dengan cara apa kita menyematkan pertama
kalinya sebagai sahabat, yang aku tahu kita sangat nyaman saat menghabiskan
waktu bersama. Ada kenyamanan yang luar biasa yang tidak kita temukan dari
sosok seorang teman yang kategorinya hanya sebatas teman bukan sahabat. Pada dasarnya
aku tipe orang yang mudah berteman dengan siapa saja, tapi tidak cukup gampang
untuk menyematkan “label” sahabat pada semua orang.
Kalian
sudah aku anggap sebagai bagian dari keluargaku, mungkin aku lebih suka
menyebutnya “keluarga kedua”, bersama kalianlah aku bisa mengungkapkan semua
perasaanku (sedih, senang, kecewa, bahagia, tangis, canda, tawa). Iyah mungkin
aku memang terlalu naïf untuk menyembunyikan kesedihanku didepan banyak orang,
tapi tidak dengan kalian, bahkan tanpa sadar aku mengeluarkan air mataku di
depan kalian saat aku merasakan sakit yang tidak pernah aku inginkan sebelumnya,
tanpa rasa canggung ataupun malu aku bisa menangis dengan puas dipelukan
sahabat – sahabat terhebat seperti kalian, sahabat yang benar – benar mengerti
keadaanku yang tidak pernah menyalahkanku saat aku melakukan kebodohan yang
harusnya tidak pernah aku ulangi. Kebodohan ?? iyah kebodohan yang membuat aku
merasakan rasa sakit ini.
Cara
Tuhan mempertemukan kita dalam sebuah komunitas itu begitu indah, kita bahkan
tidak pernah tahu sebelumnya bagaimana keburukan – keburukan kita, bagaimana
sifat – sifat – sifat kita, tapi ini semua mengalir apa adanya, tanpa ada sifat
yang ditutupi, tanpa ada rasa canggung. Saling menerima kelebihan dan
kekurangan kita, itulah yang mungkin membuat kita bisa bertahan sejauh ini.
Sebelas
November 2012 mungkin itu awal pertemuanku sama adek kesayanganku “ ‘mbemm ” ,
semua berjalan begitu saja bahkan untuk seseorang yang baru kenal mungkin agak
sedikit lebih malu atau canggung untuk melakukan percakapan, tapi ini berjalan
begitu sangat natural.
Dan
tidak butuh waktu yang lama tanggal duapuluh lima di bulan dan tahun yang sama
aku bertemu dengan sosok yang aku segani sebagai kakak ku sendiri, yang selalu
bisa memberikan motivasi – motivasi yang mungkin tidak aku dapatkan dari
sahabat – sahabatku yang lain.
Kurang
dari setahun aku menemukan sosok sahabat yang mungkin secara usia memang lebih
muda dari aku, tapi secara sikap dan pemikiran dia bisa dikatakan jauh lebih
bisa berpikir secara positif dan terbuka, tepatnya sekitar setahun yang lalu
tanggal lima belas September, Mas Kiki namanya. Awalnya mas Sammy yang
memperkenalkanku pada sosoknya, pribadinya yang mungkin saat pertama lihat agak
kalem, tapi ternyata setelah mengenalnya kita memiliki kegilaan yang sama. Sama
– sama menyayangi seseorang yang tidak menyayangi kita :D.
Kita
tidak punya cukup banyak waktu untuk menghabiskan waktu bersama, jangankan
setiap minggu, untuk sekedar bertemu saja kita harus bisa membagi waktu karena
kesibukan kita masing – masing. Tapi mungkin ini alasan kenapa kita bisa merasa
sedekat dan senyaman ini saat menghabiskan waktu bersama, rasa rindu yang
terpendam mungkin sebagai penyebabnya.
Dan
seiring berjalannya waktu tanpa sadar kita sudah hampir dua tahun menghabiskan
waktu bersama. Semoga akan tetap seperti ini, hingga kelak akan ku ceritakan pada
dunia betapa bahagianya aku memiliki kalian :* :’)
Tuhan.
. .
Tak
banyak inginku, jaga mereka seperti Engkau menjagaku
Semoga
akan selalu ada cerita – cerita bahagia untuk kita, cukup dalam kesederhanaan
dan kebahagiaan.
Terimakasih
untuk rasa nyaman yang kalian berikan selama ini, Cuma ini yang bisa aku
lakukan untuk menceritakan kisah kita pada dunia :’)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.