Entri Populer

Kamis, 18 September 2014

Se-natural itu kita bersahabat :)



Perkenalan kita begitu singkat, kita bertemu dalam suatu komunitas yang sebelumnya tidak pernah kita duga bahwa di situlah kita akan di pertemukan dan disatukan menjadi sahabat.
Dari mana awalnya, bagaimana memulainya dan dengan cara apa kita menyematkan pertama kalinya sebagai sahabat, yang aku tahu kita sangat nyaman saat menghabiskan waktu bersama. Ada kenyamanan yang luar biasa yang tidak kita temukan dari sosok seorang teman yang kategorinya hanya sebatas teman bukan sahabat. Pada dasarnya aku tipe orang yang mudah berteman dengan siapa saja, tapi tidak cukup gampang untuk menyematkan “label” sahabat pada semua orang.
Kalian sudah aku anggap sebagai bagian dari keluargaku, mungkin aku lebih suka menyebutnya “keluarga kedua”, bersama kalianlah aku bisa mengungkapkan semua perasaanku (sedih, senang, kecewa, bahagia, tangis, canda, tawa). Iyah mungkin aku memang terlalu naïf untuk menyembunyikan kesedihanku didepan banyak orang, tapi tidak dengan kalian, bahkan tanpa sadar aku mengeluarkan air mataku di depan kalian saat aku merasakan sakit yang tidak pernah aku inginkan sebelumnya, tanpa rasa canggung ataupun malu aku bisa menangis dengan puas dipelukan sahabat – sahabat terhebat seperti kalian, sahabat yang benar – benar mengerti keadaanku yang tidak pernah menyalahkanku saat aku melakukan kebodohan yang harusnya tidak pernah aku ulangi. Kebodohan ?? iyah kebodohan yang membuat aku merasakan rasa sakit ini.
Cara Tuhan mempertemukan kita dalam sebuah komunitas itu begitu indah, kita bahkan tidak pernah tahu sebelumnya bagaimana keburukan – keburukan kita, bagaimana sifat – sifat – sifat kita, tapi ini semua mengalir apa adanya, tanpa ada sifat yang ditutupi, tanpa ada rasa canggung. Saling menerima kelebihan dan kekurangan kita, itulah yang mungkin membuat kita bisa bertahan sejauh ini.
Sebelas November 2012 mungkin itu awal pertemuanku sama adek kesayanganku “ ‘mbemm ” , semua berjalan begitu saja bahkan untuk seseorang yang baru kenal mungkin agak sedikit lebih malu atau canggung untuk melakukan percakapan, tapi ini berjalan begitu sangat natural.
Dan tidak butuh waktu yang lama tanggal duapuluh lima di bulan dan tahun yang sama aku bertemu dengan sosok yang aku segani sebagai kakak ku sendiri, yang selalu bisa memberikan motivasi – motivasi yang mungkin tidak aku dapatkan dari sahabat – sahabatku yang lain.
Kurang dari setahun aku menemukan sosok sahabat yang mungkin secara usia memang lebih muda dari aku, tapi secara sikap dan pemikiran dia bisa dikatakan jauh lebih bisa berpikir secara positif dan terbuka, tepatnya sekitar setahun yang lalu tanggal lima belas September, Mas Kiki namanya. Awalnya mas Sammy yang memperkenalkanku pada sosoknya, pribadinya yang mungkin saat pertama lihat agak kalem, tapi ternyata setelah mengenalnya kita memiliki kegilaan yang sama. Sama – sama menyayangi seseorang yang tidak menyayangi kita :D.
Kita tidak punya cukup banyak waktu untuk menghabiskan waktu bersama, jangankan setiap minggu, untuk sekedar bertemu saja kita harus bisa membagi waktu karena kesibukan kita masing – masing. Tapi mungkin ini alasan kenapa kita bisa merasa sedekat dan senyaman ini saat menghabiskan waktu bersama, rasa rindu yang terpendam mungkin sebagai penyebabnya.
Dan seiring berjalannya waktu tanpa sadar kita sudah hampir dua tahun menghabiskan waktu bersama. Semoga akan tetap seperti ini, hingga kelak akan ku ceritakan pada dunia betapa bahagianya aku memiliki kalian :* :’)
Tuhan. . .
Tak banyak inginku, jaga mereka seperti Engkau menjagaku
Semoga akan selalu ada cerita – cerita bahagia untuk kita, cukup dalam kesederhanaan dan kebahagiaan.
Terimakasih untuk rasa nyaman yang kalian berikan selama ini, Cuma ini yang bisa aku lakukan untuk menceritakan kisah kita pada dunia :’)









Jumat, 12 September 2014

Bagaimana kelak mereka akan mengenangku, Tuhan ???



Entah bagaimana kelak mereka akan mengenangku Tuhan. . .
Apa mereka akan tetap mengingatku sama seperti saat mereka mengingatku sekarang ??
Tuhan. . .
Lalu bagaimana setelah aku menghadapmu ? apa mereka akan selalu mengirimkan do’a untukku ??
Tuhan. . .
Bagaimana dengan mereka yang hatinya pernah aku sakiti ?? apa mereka akan mema’afkan semua kekhilafanku dimasa lalu ??
Semoga selalu ada maaf untukku dari mereka yang pernah aku sakiti
Tuhan. . .
Lalu bagaimana dengan mereka orang – orang terdekatku ?? keluargku ?? saudaraku ?? kerabatku ?? sahabat – sahabat ku ?? guru – guru ku ?? teman – teman ku ?? seseorang yang pernah mengatasnamakan kekasihku ?? bagaimana dengan mereka yang menyayangiku ??
Bagaimana kelak mereka akan mengenangku ??
Bagaimana cara mereka saat mereka merindukan ku ??
Aaah Tuhan rasanya aku terlalu naïf untuk tidak memikirkan semua ini
Aku terlalu takut saat aku telah menghadap-Mu mereka akan melupakanku begitu saja
Tuhan. . .
Bukankah Engkau telah menjanjikan kapan waktunya semua yang ada dimuka bumi ini pasti akan menghadap-MU ??
Lalu kenapa aku masih terlalu takut saat waktu itu datang menjemputku ??
Aku takut saat mereka kelak tidak mengenangku seperti saat ini
Aku takut saat mereka akan dengan mudah melupakan ku
Apa aku belum benar – benar siap ketika semua amalan baik ku kelak di timbang pada saat yaumul Hisab ??
Tuhan. . .
Bagaimana kelak mereka akan mengenangku ???
Bagaimana dengan pelita hidupku dan lelaki terhebatku ?? apa Engkau akan selalu menjaga mereka seperti mereka menjagaku sampai detik ini ??
Tuhan. . .
Sayangi mereka seperti mereka menyayangiku. . .
Tuhan. . .
Tunggu aku disurga :’)

Peri kecil yang merindukan surga-MU



Kamis, 11 September 2014

Sahabat Kecil



Mungkin aku terlahir memang bukan sebagai makhluk yang sempurna. Bahkan mungkin aku juga terlahir bukan sebagai sahabat terbaik di dunia ini, tapi ketahuilah sahabat aku selalu berusaha menjadi sosok sahabat yang terbaik untuk persahabatan kita.
Dari awal kita berada di bangku sekolah dasar kita hampir selalu menghabiskan waktu bersama, bahkan orang tua kita tanpa sengaja membelikan sepatu yang sama hehehehe.
Iyah itu dulu terjadi sekitar empat belas tahun yang lalu. Tanpa disadari ternyata kita sudah bersahabat cukup lama semoga tidak pernah ada akhir untuk persahabatan yang telah kita jaga :’)
Hari ini aku sangat merindukanmu sosok yang selalu mengerti tentang keadaanku. Pesan singkatmu kemarin lewat BBM itu cukup menenangkanku “semoga ada jalan keluar terbaik untuk masalah kamu” kata – kata itu yang menguatkan aku untuk tetap bertahan sejauh ini.
Sahabat. . .
Aku selalu ingat dengan tingkah kita yang dulu, yang tak jarang kita berantem gara – gara masalah kecil, masalah yang selalu membuat kita bersikap egois tidak ada yang berusaha untuk mengalah hehehe
Aaahhh itu dulu saat kita masih belum merasakan rasanya kehilangan :’)
Berlanjut saat kita daftar sekolah di salah satu SMP favorit, mungkin kita memang terlahir untuk selalu bersama atas usaha dan do’a kita, kita berhasil masuk sekolah yang kita idam – idam kan dari dulu, ya walaupun kita tidak satu kelas tapi aku tetap senang kok.
Suatu ketika saat aku merasa kamu tidak seperti yang dulu, karena ternyata kamu sudah mendapatkan sahabat baru di kelas barumu, aku merasa aku kehilangan kamu, aku merasa kamu akan pergi dan menjauh dari aku :’(
Sahabat. . .
Apa kamu ingat kebiasaan kita setiap malam selalu menghitung bintang ?? bahkan kita percaya kalau kita telah menghitung bintang sampai seribu maka saat kita berdo’a semua keinginan kita akan terkabul J. Ada tawa kecil saat aku mengingat semua itu rasanya kita begitu lugu dengan keyakinan kita hehehehe.
Tuhan berkehendak lain saat kita mencoba untuk masuk di SMK favorit kita, aku gagal bersaing dengan ratusan calon siswa baru, sementara kamu berhasil dengan keinginan kamu itu. Sampai akhirnya aku bingung dan mengatakan aku akan melanjutkan sekolahku di kota pelajar bersama kakak ku, karena memang ibuku sendiri yang memintaku untuk pindah. Ada kesedihan disitu bahkan aku tidak kuat saat aku harus mengatakan itu ke kamu.
Tapi aku berhasil meyakinkan keluargaku terutama ibu yang saat itu memang sedang berada di tempat yang jauh dariku, walaupun pada akhirnya kita tidak bisa bersama – sama melanjutkan di sekolah yang sama tapi aku masih bisa terus bersama kamu.
Sahabat. . .
Aku terlalu takut saat aku harus memperkenalkan pacar pertama ku sama kamu, aku takut kamu akan memarahiku dan kecewa sama pilihanku. Butuh waktu yang cukup lama untuk meyakinkan kamu kalau aku tidak salah untuk memilih. Yaa walaupun pada akhirnya benar apa kata kamu dia tidak sebaik yang aku kira.
Sahabat. . .
Apa kamu masih menyimpan kado yang aku dapat dari seseorang yang dulu sempat menjalani hubungan LDR sama aku ?? hehehehe
Sampai akhirnya waktu benar – benar memisahkan kita untuk sementara, selama dua tahun lamanya aku tidak melihat sosokmu, tapi aku masih bisa mendapat semua perhatian – perhatian mu dari pesan – pesan yang kamu kirim lewat sms, media sosial, atau kadang sesekali kamu menghubungi aku.
Dua tahun waktu yang cukup lama, setiap waktu aku menunggu kabar kapan kamu akan pulang ke Indonesia, sampai waktunya tiba sekitar bulan mei 2012 kamu pulang. Tanpo pikir panjang aku langsung berkemas untuk pulang menyusulmu ke tempat dimana dulu kita tumbuh bersama. Tangisku pecah saat aku melihat sosokmu yang cukup lama aku tak menyentumu.
Sahabat apa kamu baik – baik saja ? bagaimana keadaan kamu disana ? apa kamu bahagia ? bagaimana dengan teman – teman barumu ? apa kamu masih menyimpan memori kita dalam hati dan ingatan kamu ?
Aaah pertanyan yang terakhir itu hanya pikiran liar aku ke kamu. Mana mungkin kamu melupakan semua yang telah kita lewatkan belasan tahun lamanya.
Sampai akhirnya kita sama – sama memutuskan untuk melanjutkan study kita. Kita harus dipisahkan oleh jarak ratusan kilometer (lagi) karena aku memutuskan untuk melanjutkan study ku disini, sementara kamu melanjutkan study mu di tempat dimana dulu kita selalu menghabiskan waktu bersama.
Hampir setiap saat kita selalu memberi kabar. Bahkan kita sama – sama memahami saat kita benar – benar sibuk dengan semua aktivitas kita masing – masing, tidak ada lagi rasa cemburu ku saat kamu mempunyai sahabat baru. Karena aku yakin kamu akan selalu menjaga persahabatan kita, begitu juga dengan aku yang akan selalu menjaga persahabatan kita.
Dua puluh lima juli dua ribu tiga belas, untuk pertama kalinya kita menyaksikan club sepak bola favorit kita dari SMP. Chelsea FC
Disitu ada rasa bahagia, senang, tidak percaya, dan yang paling membahagiakan lagi aku bisa menyaksikannya langsung bersama sahabat tercinta, seseorang yang pertama kalinya memperkenalkan aku dengan Chelsea FC.
Sahabat sampai tulisan ini aku tulis, aku tak bisa berhenti membendung air mata ini.
Aku merindukanmu

Selalu banyak cerita untuk kisah kita ;’)
Aahhh Tuhan betapa beruntungnya aku, Engkau telah mengirimkan sosok sahabat seperti dia. Jaga dia selalu Tuhan, seseorang yang sudah menemani peri kecil-MU ini selama belasan tahun.
“ Baru saja berakhir, hujan disore ini
Menyisakan keajaiban, kilauan indahnya pelangi
Tak pernah terlewatkan, dan tetap mengaguminya
Kesempatan seperti ini tak akan bisa dibeli
Bersamamu kuhabiskan waktu
Senang bisa mengenal dirimu
Rasanya semua begitu sempurna sayang untuk mengakhirinya
Melawan keterbatasan, walau sedikit kemungkinan
Takkan menyerah untuk hadapi hingga sedih tak mau datang lagi
Bersamamu kuhabiskan waktu
Senang bisa mengenal dirimu
Rasanya semua begitu sempurna sayang untuk mengakhirinya
Jangalah berganti. . . janganlah berganti. . . janganlah berganti
Tetaplah seperti ini ”

Untuk sahabat kecil yang akan selalu aku rindukan :’)